Your cart is currently empty!
Kesalahan Umum dengan Akhiran ‘es’ dan ‘s’: Cara Menghindari Kesalahan dalam Penggunaannya

Share with
Dalam bahasa Inggris, penggunaan akhiran ‘es’ dan ‘s’ sering menjadi bahan kebingungan bagi banyak pembelajar bahasa. Meskipun terdengar sepele, penggunaan yang salah dari akhiran ini dapat mempengaruhi makna suatu kata dan mengubah struktur kalimat secara keseluruhan. Untuk menghindari kesalahan yang umum terjadi, penting untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakannya dengan benar.
Menggunakan Akhiran ‘es’:
- Penggunaan untuk Kata Benda Jamak: Akhiran ‘es’ biasanya ditambahkan pada kata benda tunggal untuk membentuk bentuk jamaknya. Contohnya, “box” menjadi “boxes”, “watch” menjadi “watches”. Kesalahan umum terjadi ketika penutur bahasa Inggris menggunakan akhiran ‘s’ saja untuk membentuk bentuk jamak, seperti “boxs” atau “watchs”.
- Kata Kerja dalam Bentuk Ketiga Orang Tunggal: Ketika menggunakan kata kerja dalam bentuk ketiga orang tunggal, akhiran ‘es’ sering ditambahkan. Contohnya, “he watches” (dia menonton), “she fixes” (dia memperbaiki). Kesalahan terjadi ketika akhiran ‘s’ digunakan untuk semua orang tunggal, termasuk “he watch” atau “she fix”.
- Kata Sifat: Beberapa kata sifat membutuhkan akhiran ‘es’ untuk membentuk bentuk superlatifnya. Misalnya, “big” menjadi “biggest”, “fast” menjadi “fastest”. Kesalahan muncul ketika bentuk superlatif dibentuk tanpa tambahan ‘es’, seperti “biggerest” atau “fastestest”.
Menggunakan Akhiran ‘s’:
- Penanda Kepemilikan: Akhiran ‘s’ digunakan untuk menunjukkan kepemilikan pada benda atau orang. Contohnya, “John’s car” (mobil milik John), “the cat’s tail” (ekor kucing). Kesalahan umum terjadi ketika penutur bahasa Inggris menggunakan bentuk “s” tanpa tanda apostrof, seperti “Johns car” atau “the cats tail”.
- Kata Kerja dalam Bentuk Ketiga Orang Tunggal: Seperti akhiran ‘es’, akhiran ‘s’ juga digunakan dalam kata kerja untuk bentuk ketiga orang tunggal dalam kalimat. Contohnya, “he eats” (dia makan), “she sings” (dia menyanyi). Kesalahan sering terjadi ketika bentuk ketiga orang tunggal dibentuk tanpa akhiran ‘s’, misalnya “he eat” atau “she sing”.
- Kata Benda Tunggal: Banyak kata benda tunggal memiliki bentuk dasar yang sama dengan bentuk jamaknya, dengan penambahan akhiran ‘s’ untuk menandai jumlah tunggal. Contohnya, “cat” menjadi “cats” ketika dalam bentuk jamak, dan “glass” menjadi “glasses”. Kesalahan muncul ketika bentuk jamak digunakan tanpa menghilangkan akhiran ‘s’, seperti “catses” atau “glasss”.
Menghindari kesalahan dalam penggunaan akhiran ‘es’ dan ‘s’ memerlukan pemahaman yang jelas tentang kapan dan bagaimana mengaplikasikannya dalam konteks yang sesuai. Melalui pemahaman ini, penutur bahasa Inggris dapat mengkomunikasikan pesan dengan lebih efektif dan menghindari kebingungan yang mungkin timbul akibat penggunaan yang tidak tepat.
Tagged in :
Tinggalkan Balasan